- PRODUSEN DAN FUNGSI PRODUKSI
- Proses produksi merupakan proses mengolah input untuk menghasilkan barang dan jasa. Jumlah output akan dipengaruhi oleh besar atau kecilnya input dan teknologi yang digunakan. Hubungan antara jumlah penggunaan input dan jumlah output yang dihasilkan, dengan tingkat teknologi tertentu disebut fungsi produksi. Input dalam kegiatan produksi dapat dikelompokkan menjadi input tetap atau fixed input dan input variabel atau variable input. Input tetap adalah faktor produksi yang jumlahnya selalu tetap meskipun jumlah outputnya berubah, misalnya peralatan dan mesin-mesin. Input variabel merupakan faktor produksi yang jumlahnya selalu berubah apabila output berubah, misalnya tenaga kerja dan bahan baku.
Fungsi produksi dapat digunakan untuk tiga konsep produksi, yaitu produk total atau total product, produk rata-rata atau average product, dan produk marginal atau marginal product. Peroduk total merupakan jumlah output keseluruhan. Produk total dibagi dengan jumlah input variabel tertentu akan menghasilkan produk rata-rata. Produk marginal merupakan perubahan produksi total sebagai akibat dari perubahan penggunaan satu unit input variabel.
- PRODUKSI OPTIMAL
Produksi adalah segala sesuatu yang secara langsung
maupun tidak langsung ditunjukkan untuk menghasilkan barang dan jasa
atau mempertinggi faedah barang guna memenuhi kebutuhan manusia.
Produksijuga dimaksudkan untuk menghasilkan barang-barang konsumsi,
yaitu barang-barang yang segera dapat digunakan untuk memenuhi
kebutuhan manusia atau konsumsi.
Untuk menjamin kegiatan produksi, diperlukan alat-alat
yang dapat digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa yang disebut
factor produksi atau sumber daya ekonomi. Sumber daya ekonomi
meliputi :
- Factor produksi alam
- Factor produksi tenaga kerja manusia
- Factor produksi modal
- Factor produksi kewirausahaan
Produksi optimal dikaitkan dengan penggunaan factor
produksi untuk memproduksi output tertentu, posisi optimal ini
dicapai dimana tidak dimungkinkan untuk meningkatkan output tanpa
mengurangi produksioutput yang lain.
Tingkat Produksi Optimal
Tingkat produksi optimal atau Economic
Production Quantitiy (EPQ) adalah
sejumlah produksi tertentu yang dihasilkan dengan meminimumkan total
biaya persediaan (Yamit, 2002). Metode EPQ dapatdicapai apabila
besarnya biaya persiapan (set up cost) dan
biaya penyimpanan(carrying cost) yang
dikeluarkan jumlahnya minimum. Artinya, tingkat produksi optimal akan
memberikan total biayapersediaan atau total
inventori cost (TIC) minimum.
Metode EPQ mempertimbangkan tingkat persediaan barang
jadi dan permintaan produk jadi. Metode ini juga mempertimbangkan
jumlah persiapan produksi yang berpengaruh terhadap biaya persiapan.
Metode EPQ menggunakan asumsi sbb :
- Barang yang diproduksi mempunyai tingkat produksi yang lebih besar dari tingkat permintaan.
- Selama produksi dilakukan, tingkat pemenuhan persediaan adalah sama dengan tingkat produksi dikurangi tingkat permintaan.
- Selama berproduksi, besarnya tingkat persediaan kurang dari q (epq) karena penggunaan selama pemenuhan.
Penentuan Volume Produksi yang Optimal
Menurut Riyanto (2001), penentuan jumlah produk
optimal hanya memperhatikan biaya variable saja. Biaya variable dalam
persediaan pada prinsipnya dapat digolongkan sbb :
- Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan frekuensi jumlah persiapan proses produksi yang disebut biaya persiapan produksi (set-up cost).
- Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan besarnya persediaan rata-rata yang disebut biaya penyimpanan (holding cost).
Biaya penyimpanan terdiri atas biaya yang-biaya yang
bervariasi secara langsung dengan kuantitas persediaan. Biaya
penyimpanan per periode akan semakin besar apabila rata-rata
persediaan semakin tinggi.Biaya yang termasuk sebagai biaya
penyimpanan diantaranya :
- Biaya fasilitas-fasilitas penyimpanan (termasuk penerangan, pemanas atau pendingin)
- Biaya modal (opportunity cost of capital)
- Biaya keusangan
- Biaya perhitungan fisik dan konsiliasi laporan
- Biaya asuransi persediaan
- Biaya pajak persediaan
- Biaya pencurian, pengrusakan atau perampokan
- Biaya penanganan persediaan, dan sebagainya.
- LEAST COST COMBINATION
Least
Cost Combination adalah
menentukan kombinasi input mana yang memerlukan biaya terendah
apabila jumlah produksi yang ingin dihasilkan telah ditentukan.
ISoquant atau Isoproduct Curve adalah kurva yang menunjukkan hubungan
antara berbagai kemungkinan kombinasi 2 input variable dengan tingkat
putput tertentu. Dalam hal ini pengusaha masih dapat menghemat biaya
untuk menghasilkan produk tertentu selama nilai input yang digantikan
atau disubstitusi masih lebih besar dari nilai input yang
menggantikan atau yang mensubstitusi. Jadi, selama DX2.P2 > DX1.P1
maka penggantian DX2 oleh DX1 masih menguntungkan.
Penggunaan
kombinasi factor produksi dengan menggunakan biaya yang paling murah.
Syarat LCC: MRTS (marginal rate of technical substitution), bila
menambah salah satu input maka mengurangi penggunaan input.
Dalam
rangka untuk menentukan kombinasi terbaik dari modal dan tenaga kerja
untuk menghasilkan output itu, kita harus mengetahui jumlah dana
tersedia untuk produsen untuk dibelanjakan pada masukan dan juga
harga masukan. Anggaplah bahwa produsen telah dipelepasannya. 10.000
untuk dua input, dan bahwa harga dari dua masukan sebagai. 1000 per
unit modal dan. 200 per unit tenaga kerja. Perusahaan akan memiliki
tiga kemungkinan alternatif sebelumnya.
1.
Untuk menghabiskan uang hanya pada modal dan aman 10 unit itu.
2.
Untuk menghabiskan jumlah tersebut hanya pada tenaga kerja dan
mengamankan 50 unit tenaga kerja.
3. Untuk
menghabiskan jumlah tersebut sebagian pada modal dan sebagian pada
tenaga kerja.
Garis
harga faktor juga dikenal sebagai garis isocost karena mewakili
berbagai kombinasi input yang dapat dibeli untuk jumlah uang yang
diberikan dialokasikan. Kemiringan garis harga faktor menunjukkan
rasio harga modal dan tenaga kerja yaitu. 1:5.
Dengan
menggabungkan isoquant dan garis harga faktor, seseorang dapat
mengetahui kombinasi optimal faktor-faktor yang akan memaksimalkan
output.
- MACAM-MACAM ONGKOS
Ongkos adalah kurva
yang menunjukan hubungan antara jumlah ongkos produksi dengan tingkat
output yang dihasilkan. Ongkos produksi adalah semua pengeluaran yang
dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi
guna memproduksi output.
Macam-macam ongkos
sebagai berikut :
1. Total Fixed Cost (Ongkos Total Tetap) adalah jumlah ongkos yang tetap yang tidak dipengaruhi oleh tingkat produksi. Contoh penyusutan, sewa, dsb.
2. Total Variabel Cost (Ongkos Variabel Total) adalah Jumlah ongkos-ongkos yang dibayarkan yang besarnya berubah menurut tingkat yang dihasilkan.
Contoh ongkos
bahan mentah, tenaga kerja, dsb.
3. Total Cost (Ongkos Total) adalah penjumlahan antara ongkos total tetap dengan ongkos total variabel. TC = TFC + TVC.
4. Averege Fixed Cost (Ongkos Tetap Rata-Rata ) adalah ongkos tetap yang dibebankan kepada setiap unit output.
TFC
AFC = Q = tingkat
output
5. Averege Fixed Cost (Ongkos Variabel Rata-Rata) adalah ongkos variabel yang dibebankan untuk setiap unit output.
6. Averege Total Cost (Ongkos Total Rata-rata) adalah ongkos produksi yang dibebankan untuk setiap unit output.
7. Marginal Cost (Ongkos Marginal) adalah tambahan atau berkurangnya ongkos total karena bertambahnya atau berkurangnya satu unit output.
ATC ATVC
MC = ———
AQ AQ
- KURVA ONGKOS
Kurva
ongkos dibedakan menjadi:
1.
Ongkos Produksi Jangka Pendek
Dalam
ongkos produksi jangka pendek perusahaan sudah mempunyai
peralatan-peralatan untuk produksi seperti mesin,gedung dan
tanah.Masalah yang perlu diperhatikan adalah masalah kebijaksanaan
bahan baku,tenaga kerja dan lain-lain yang merupakan ongkos
variabel.Jadi dalam ongkos produksi jangka pendek ini terdapat ongkos
tetap dan ongkos variabel.
Ada
beberapa hal yang harus diperhatikan :
-AVC
minimum bila garis singgung kurva TVC melalui titik origin.
-ATC
minimum bila garis singgung TC melalui titik origin.
-AVC
dan ATC minimum bila keduanya memotong MC.
2.
Ongkos Produksi Jangka Panjang
Dalam
ongkos produksi jangka panjang,perusahaan dapat menambah semua faktor
produksi,Sehingga tidak ada ongkos tetap dalam jangka panjang. Semua
pengeluaran merupakan ongkos variabel. Normal 0 false false false
Microsoft Internet Explorer 4
Dalam analisa ekonomi kapasitas pabrik digambarkan oleh kurve AC.
Kapasitas 1 ditunjukkan oleh ACI,kapasitas 2 ditunjukkan oleh ACI2
dan kapasitas 3 oleh ACI3, dengan demikian pengusaha mempunyai 3
alternatif kapasitas produksi beserta ongkosnya.
- PENERIMA (REVENUE)
Penerimaan
atau Revenue adalah semua penerimaan produsen dari hasil penjualan
barang atau outputnya. Kurva penerimaan adalah kurva yang didalam
memproduksi suatu barang, ada dua hal yang menjadi fokus utama dari
seorang pengusaha dalam rangka mendapatkan keuntungan yang maksimum,
yaitu ongkos (cost) dan penerimaan (Revenue).
Macam-macam
revenue sebagai berikut :
• Total
Revenue (TR) adalah penerimaan total dari hasil penjualan output.
TR =
P.Q dimana : P=Price / harga
Q=
Quantity / Jumlah barang
• Average
Revenue (AR) adalah penerimaan per unit dari penjualan output.
AR = TR
/ Q = P.Q / Q = P Jadi AR = P
• Marginal
Revenue (MR) adalah kenaikan atau penurunan penerimaan sebagai akibat
dari penambahan atau pengurangan satu unit output.
MR =
∆TR / ∆Q
Bentuk-bentuk
kurva TR, MR, AR tergantung dari jenis pasarnya sebagai berikut :
• Pasar
Persaingan Sempurna
Dalam
pasar ini harga ditentukan oleh pasar.
Sifat-sifat
dari konsep revenue sebagai berikut :
• Total
Revenue naik pada saat Eh dari kurva permintaan (AR) lebih dari 1
yang berarti penurunan harga 1 %, berakibat kenaikan permintaan lebih
dari 1 %.
• Total
Revenue maksimum pada Eh = 1.
• Total
Revenue turun pada saat Eh < 1 yang berarti penurunan harga 1 %
berakibat kenaikan permintaan kurang dari 1 %.
- KEUNTUNGAN MAXIMUM
Keuntungan
maksimum adalah keuntungan penuh dari output yang telah di produksi
sebelumnya.
1.Pendekatan
Total
Laba
Total (p) adalah perbedaan antara penerimaan total
(TR) dan biaya total (TC). Laba terbesar terjadi pada selisih
posistif terbesar antara TR dengan TC. Pada selisih negative
antar TR dengan TC perusahaan mengalami kerugian, sedang jika TR = TC
perusahaan berada pada titik impas.
Dalam
menentukan keuntungan maksimum ada 2 cara sebagai berikut:
a)
Keuntungan maksimum dicari dengan jalan mencari selisih antara
keuntungan maksimum dengan ongkos minimum.
b)
Keuntungan maksimum terjadi pada saat MR = MC.
Hasil
Penjualan Total,seluruh jumlah pendapatan yang diterima perusahaan
dari menjual barangjang diproduksikannja dinamakan hasil penjualan
total (TR:yaitu dari perkataan Total Revenue).Telah diterangkan bahwa
dalam persaingan sempurna harga tidak akan berubah walau bagaimanapun
banyaknya jumlah barang yang dijual perusahaan.Ini menyebabkan kurva
penjualan total (TR) adalah berbentuk garis lurus yang bermula dari
titik O.
Mencari
Keuntungan Dengan Pendekatan Total
Kurva TC berada di atas kurva TR menggambarkan bahwa
perusahaan mengalami kerugian. Produksi mencapai diantara 2 sampai 9
unit kurva TC berada di bawah kurva TR,perusahaan memperoleh
keuntungan.Menentukan Keuntungan Maksimum dengan Kurva Biaya dan
Penjualan Total.Garis tegak di antara TC dan TR,garis tegak yang
terpanjang produksi adalah 7 unit,menggambarkan keuntungan yang
paling maksimum.Produksi mencapai 10 unit atau lebih kurva TC telah
beada di atas kurva TR kembali, perusahaan mengalami kerugian
kembali.Perpotongan di antara kurva TC dan kurva TR dinamakan titik
impas (break-even point) yang menggambarkan biaya total yang
dikeluarkan perusahaan adalah sama dengan hasil penjualan total
yang diterimanya.Perpotongan tersebut berlaku di dua titik,yaitu
titik A dan titik B.
2.
Pendekatan Marginal
Perusahaan memaksimumkan keuntungan pada saat penerimaan
marginal (MR) sama dengan biaya marginal (MC).Biaya Marginal (MC)
adalah perubahan biaya total perunit perubahan output. Secara
matematis dirumuskan:
Penerimaan
Marginal (MR) adalah perubahan penerimaan total per unit output atau
penjualan.Hasil Penjualan Marjinal,satu konsep (istilah) mengenai
hasil penjualan yang sangat penting untuk diketahui dalam analisis
penentuan harga dan produksi oleh suatu perusahaan adalah pengertian
hasil penjualan marjinal (MR yang merupakan singkatan dari perkataan
Marjinal’Revenue), yaitu tambahan hasil penjualanjangdiperoleh
perusahaan dari menjual satu unit lagi barangyang
diproduksikannya.Dalam pasar persaingan sempurna berlaku keadaan
berikut harga hasil penjualan rata-rata hasil penjualan
marjinal.Kurva d() = AR0 = MRn menggambarkan kesamaan tersebut pada
harga Rp 3000, dan kurva d0 = AR0 = MR0 menggambarkan kesamaan
tersebut pada harga Rp 6000.
Mencari
Keuntungan Maksimum Dengan Pendekatan Marginal
Pendekatan Biaya Marjinal dan Hasil Penjualan
Marjinal.Dalam jangka pendek terdapat empat kemungkinan dalam corak
keuntungan atau kerugian perusahaan (atau keadaan keseimbangan
perusahaan),yaitu; :
-
Mendapat untung luar biasa (untung melebihi normal)
-
Mendapat untung normal
-
Mengalami kerugaian tetapi masih dapat membayar biaya berubah
- Dalam
keadaan menutup atau membubarkan perusahaan.
3.Pendekatan
Rata-rata
Hasil Penjualan Rata-rata,untuk suatu perusahaan dalam
pasar persaingan sempurna hasil penjualan rata-rata (AR) adalah harga
barang yang diproduksi perusahaan adalah Rp 3000 maka d0=AR0= MRQ
adalah kurva permintaan yang dihadapi perusahaan. Dengan demikian
kurva ini adalah kurva hasil penjualan rata-rata pada harga barang
sebanyak Rp 3000 (dan dinyatakan sebagai AR^. Kalau harga barang yang
dijual perusahaan adalah Rp 6000, kurva d} = AR} = MRj adalah kurva
permintaan dan juga kurva hasil penjualan rata-rata pada harga Rp
6000.
Dalam
mencari keuntungan maksimum dengan pendekatan rata-rata,yaitu
menggabungkan antara pasar persaingan sempurna dengan persaingan
pasar tidak sempurna:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar